SMART BRANDING DI MADIUN
Dimensi kedua dalam Smart City adalah Smart Branding, yaitu
branding daerah yang pintar. Yang dimaksud dengan Smart Branding
adalah inovasi dalam memasarkan daerahnya sehingga mampu
meningkatkan daya saing daerah dengan mengembankan tiga elemen, yaitu
pariwisata, bisnis, dan wajah kota. Smart Branding menjadi salah satu
dimensi dalam Smart City karena di dalam era informasi seperti saat ini,
sebuah kota tidak lagi harus mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
dengan hanya memanfaatkan potensi lokal-nya, tetapi harus juga mampu
menarik partisipasi masyarakat, baik dari dalam maupun luar daerah, serta
pelaku bisnis dan investor untuk ikut mendorong percepatan pembangunan
daerahnya.
Gambar 1. Smart Branding (Sumber: Citiasia Center for Smart Nation (CCSN))
Inisiatif pembangunan Smart Branding dilakukan pada beberapa indikator
seperti terlihat pada Gambar 1.yang akan dipaparkan lebih lanjut sebagai berikut.
1. Membangun dan Memasarkan Ekosistem Pariwisata (Tourism Branding)
- Membangun dan mengembangkan destinasi wisata yang layak bagi
wisatawan (destination).
- Menggali diferensiasi yang khas dari Kota Madiun agar terlihat berbeda
dengan Kota-kota lainnya.
- Membangun dan mengembangkan identitas visual kota yang dapat menjadi
kunci bagi orang banyak agar mudah mengenali berbagai macam potensi
yang ada di Kota Madiun.
- Mengembangkan dan memperkenalkan beragam kesenian khas asli Kota
madiun kepada masyarakat luas. Hal tersebut termasuk kuliner khas berupa
pecel, tarian daerah seperti Solah Madiunan, Kebudayaan lainnya seperti
Silat, dan lain-lain.
- Mengedukasi masyarakat kota dan berkolaborasi untuk membuat berbagai
event untuk mempromosikan destination tourism yang ada di Kota Madiun.
- Menyusun strategi brand aktivasi dari Kota Madiun dan
mengkomunikasikannya kepada khalayak ramai.
- Membangun infrastruktur yang mendukung kenyamanan wisatawan
(amenities) misalnya jalan, transportasi, hotel/motel/bedding & breakfast
(B&B), restoran, dan lain-lain.
- Membangun budaya yang ramah kepada pengunjung (hospitality) termasuk
kemampuan berbahasa asing, ketersediaan tour-guide dan lain-lain.
2. Membangun platform dan Memasarkan Ekosistem Bisnis Daerah (Business
Branding)
- Membangun platform dan memasarkan ekosistem perdagangan yang
kondusif dan nyaman, misalnya marketplace daerah.
- Membangun dan memasarkan ekosistem investasi yang mudah dan efektif,
misalnya Investment Lounge, Dashboard, dan Portal Investasi Daerah.
- Membangun dan memasarkan produk dan jasa industri kreatif daerah.
Misalnya kuliner, kriya, fashion, digital, dan lain-lain.
3. Membangun dan Memasarkan Wajah Kota (City Appearance Branding)
- Mewujudkan penataan kembali wajah kota yang menonjolkan nilai
arsitektur yang mencerminkan nilai-nilai daerah dan mengikuti dinamika
modernisasi yang menginginkan sebuah tata ruang dan tata wilayah kota
yang indah, bersih, rapi, dan membanggakan dengan kualitas arsitektur
berkelas Internasional.
- Membangun batas wilayah (edge), membangun penanda sebuah lokasi yang
penting, berkesan bagi pengunjung (landmark), menyediakan navigasi yang
unik menuju kota (signage), struktur jalan yang teratur (path), dan titik
simpul kota (node) seperti alun-alun, simpang dan lain-lain. .
Komentar
Posting Komentar