Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa mendatang. Peramalan merupakan usaha untuk memprediksi keadaan di masa yang akan datang melalui pengujian keadaan masa lalu. Forecasting adalah upaya memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan, berbasis pada metode ilmiah (ilmu dan teknologi) serta dilakukan secara sistematis.
Forecasting berfokus pada data di masa lampau atau masa lalu yang kemudian akan dilakukan prediksi kejadian yang akan mendatang. Tujuan dari
forecasting menguji perkembangan saat ini dan relevansinya di masa mendatang.
Forecasting menggunakan sebuah metode untuk proyeksi berdasarkan ilmu statistik, diskusi, dan review program. Orang yang terlibat di dalamnya merupakan pembuat keputusan, petugas,administrasi, dan analis yang berfrekuensi reguler (teratur).
Forecasting memiliki kriteria keberhasilan tidak sekedar akurasi, namun bersifat pembelajaran.
Manfaat dari
Forecasting (peramalan) ini adalah menyediakan informasi untuk mengambil keputusan dengan tujuan mengurangi tingkat ketidak pastian di masa mendatang. Sedangkan
forecasting dalam bisnis bermanfaat bagi manager produksi yang digunakan untuk menentukan kebutuhan bahan baku yang akan di beli di masa mendatang. Manager keuangan menggunkan untuk menyusun anggaran kas atau penyusun penganggaran modal. Manager pemasaran menggunakannya untuk memprediksi sejumlah produk dalam menentukan target penjualan, sehingga memudahkan dalam penyusunan anggaran promosi, target penjualan untuk tiap area penjualan, dan jumlah sales yang akan di rekrut. Manager SDM menggunakannya dalam perrekrutan tenaga kerja baru, penyusunan anggaran gaji. selain itu bisa digunakan untuk memprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan tenaga kerja, jumlah penduduk dan penyebarannya, tingkat pendapatan nasional per kapita, tingkat inflasi, dan lain sebagainya.
- Ruang Lingkup Forecasting
Ruang lingkup dalam melakukan peraman ada tiga yaitu Short Term, Medium Term, dan Long Term. Short Term (jangka pendek) meliputi kurun waktu mulai dari satu hari sampai satu musim atau dapat sampai satu tahun, contohya penentuan pemesanan kembali persediaan barang (reorder point). Medium Term (jangka menengah) meliputi kurun waktu dari satu musim (kuartal, triwulan) sampai satu tahun, contohnya perencanaan produksi, atau perencanaan produk dalam satu atau dua tahun. Long Term (jangka panjang) meliputi peramalan untuk kurun waktu minimal lima tahun. Umumnya berdasarkan ituisi dan pengalaman seseorang, contohnya perencanaan lokasi pabrik atau perencanaan pembuatan produk baru.
- Langkah-Langkah Sistem Peramalan
Ada tujuh langkah dasar sistem peramlan, yaitu :1. Menetapkan tujuan peramlan.
2. Memilih unsur yang akan diramalkan.
3. Menentukan horizon waktu peramalan.
4. Memilih jenis model pemodelan.
5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan.
6. Membuat peramlan
7. Memvalidasikan dan menetapkan hasil peramalan.
Terdapat dua pendekatan umum untuk peramalan, yaitu : 1. Peramalan Kuantitatif :
Peramalan yang menggunakan model matematis yang beragam dengan data masa lalu dan variabel sebab-akibat untuk peramalan permintaan.
2. Peramalan Kualitatif (subjektif) :
Peramalan yang menggabungkan faktor seperti ituisi, emosi, pengalaman pribadi, dan sistem nilai pengambilan keputusan untuk meramal.
Ada empat peramlan kualitatif :
1. Juri dari opini eksekutif
2. Metode Delphi
3. Komposit tenaga penjualan
4. Surve pasar konsumen.
Semoga Bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar