Pengertian Singkat Tentang Analisi Sentimen Beserta Contohnya

Analisis sentimen adalah teknik untuk mengekstrak dan memahami sentimen atau perasaan positif, negatif, atau netral dari teks atau bahasa yang digunakan. Analisis sentimen sering digunakan dalam industri untuk memahami dan mengukur sentimen pengguna terhadap produk atau layanan, atau untuk memonitor reputasi merek di media sosial. Berikut ini adalah contoh analisis sentimen: Contoh 1: Teks: "Saya sangat senang dengan produk baru ini! Fiturnya sangat baik dan sangat mudah digunakan." Analisis: Sentimen positif Penjelasan: Teks ini mengekspresikan perasaan senang terhadap produk baru dan menyatakan bahwa fiturnya baik dan mudah digunakan. Contoh 2: Teks: "Aku benar-benar kecewa dengan pelayanan pelanggan. Mereka sangat lambat dan tidak efektif dalam menyelesaikan masalahku." Analisis: Sentimen negatif Penjelasan: Teks ini mengekspresikan perasaan kecewa terhadap pelayanan pelanggan yang lambat dan tidak efektif dalam menyelesaikan masalah pelanggan. Contoh 3: Teks: ...

Implementasi Smart City di Kota Pekanbaru

 Implementasi Smart City di Kota Pekanbaru

Pemerintah Kota untuk mewujudkan Smart City adalah dengan diluncurkannya dua aplikasi. Bertepatan dengan momen ulang tahun ke 232 Kota Pekanbaru, Pemerintah Kota Pekanbaru meluncurkan dua aplikasi pendukung program smart city yaitu perpustakaan online berbasis aplikasi moco dan radio online. Selain dua aplikasi yang telah diluncurkan, pemkot akan mengembangkan aplikasi lainnya yang dapat mendukung realisasi program kota pintar untuk meningkatkan pelayanan, pendidikan, dan kesehatan bagi masyarakat setempat. Meskipun hingga sekarang hal tersebut belum diketahui secara pasti. Dalam pemanfaatan Big Data, Pemerintah Kota Pekanbaru bersiap untuk The Urban Nexus Project yang masuk kedalam roadmap Kota Pekanbaru. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bappeda Pekanbaru Drs H Syofian dalam rapat Pertemuan & koordinasi tentang The Urban Nexus Project dengan BAPPENAS RI dan GIZ Germany selaku pihak yang mempromosikan proyek tersebut, beberapa waktu lalu. Menurut Syofian, pihaknya akan menjadi leading Sector.

The Urban Nexus Project adalah model Proyek Pembangunan Perkotaan yang melibatkan beberapa sektor (Multy Sector Approach) yang fokus pada Sanitasi, Penyediaan air bersih, Energi, Ketahanan Pangan, dan Penggunaan lahan (Sanitation, Water, Energy, Food Security and Land use). Informan menjelaskan bahwa Model Proyek Pembangunan ini di promosikan oleh lembaga Donor dari Jerman yang bernama GIZ, yang membantu negara negara berkembang dalam hal Sanitasi, Penyediaan air bersih, Energi, Ketahanan Pangan, dan Penggunaan lahan. Adapun Keterlibatan GIZ dalam pelaksanaan proyek ini nantinya adalah membantu dalam hal bantuan teknis (technical assistance). Bantuan teknis yang diberikan tergantung dari Proposal dan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.

Di Indonesia ada 3 (tiga) Kota yang diberikan kesempatan untuk membuat proposal proyek pembangunan dengan menggunakan model ini untuk mendapatkan bantuan teknis dari GIZ. Kota-kota tersebut adalah, Kota Pekanbaru, Solo dan Tanjung Pinang. Ketiga kota tersebut akan saling berkompetisi, karena GIZ hanya memilih satu Kota untuk diberikan Bantuan Teknis dan hal tersebut tergantung dari Proposal yang diusulkan. Di awal tahun 2018, Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Kota Pekanbaru, Firmansyah Eka Putra dalam uji coba aplikasi bank data di ruang Pekanbaru Command Center (PCC). Bank data ini merupakan inovasi hasil inovasi dari Diskominfo statistik dan persandian Kota Pekanbaru dalam mendukung Pekanbaru Smart City.

Aplikasi bank data ini merupakan inovasi di bidang teknologi yang berfungsi untuk memudahkan menyimpan dan mentransfer data, sehingga dapat diakses kapan dan dimana saja. Aplikasi bank data ini diisi oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat diakses langsung oleh pimpinan dan dapat memantau kinerja setiap ASN. Untuk sementara bank data ini diterapkan di lingkungan Diskominfo. Namun ke depan, semua OPD akan menerapkan inovasi serupa. Sehingga saat wali kota Pekanbaru membutuhkan data dari masing-masing OPD bisa langsung didapatkan, tanpa harus menunggu laporan dari kepala OPD-nya.

Hambatan yang terjadi pada kebijakan smart city di Kota Pekanbaru bisa dilihat dari beberapa aspek:

1.      Komunikasi

a.       Masih kurangnya penggunaan atau pemanfaatan sistem dan aplikasi yang ada karena pemahaman masyarakat yang kurang.

b.      Berkaitan dengan sosialisasi yang belum merata mengakibatkan terhambatnya pengimplementasian kebijakan smart city kepada masyarakat serta pihak-pihak yang terkait. Kurangnya pempublikasian sistem dan aplikasi yang telah dibuat oleh pemerintah kepada masyarakat, sehingga masih terdapat masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan sistem maupun apikasi tersebut.

2.      Sumber daya

a.       Terkait Staff, permasalahan sumber daya terkait staff berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Dinas Komunikasi dan Informasi selaku implementor dari smart city di Kota Pekanbaru masih adanya kendala ataupun permasalahan mengenai staff dimana di Pemkot dan Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintahan Kota Pekanbaru masih kekurangan staff di bidang Ilmu Teknologi sedangkan staff yang ahli di bidang ilmu teknologi ini sangat penting demi menunjang keberhasilan pelaksanaan kebijakan Smart City yang merupakan sumberdaya yang utama dalam implementasi kebijakan, namun penambahan staff saja tidak cukup dalam menangani permasalahan ini dibutuhkannya staff yang ahli dan mempunyai kemampuan di bidang ilmu teknologi agar tugas dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan kebijakan pengimplementasian smart city.

Terkait Informasi, permasalahan sumber daya dalam indikator informasi terdapat beberapa kendala seperti masih kurangnya pemahaman petugas terhadap tugas dan fungsi dalam menjalankan program Smart City. Ini menjadi salah penghambat keefektifan program smart city dikarenakan kordinasi Pemkot dan Dinas Komunikasi dan Informasi ini tidak semua aparatur paham akan teknologi sedangkan di dinas komunikasi dan informasi sendiri aparatur dituntut untuk paham akan arahan yang diberikan kepala daerah dan paham akan ilmu teknologi mengenai smart city sebagai penunjang dari arahan yang diberikan oleh kepala daerah dalam pelaksanaan program smart city, karena tidak bisa disepelekan lagi aparatur pelaksana smart city harus paham akan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan dan paham mengenai ilmu teknologi khususnya mengenai program aplikasi-aplikasi penunjang smart city.

Komentar